Sunday, May 12, 2019

peran Roh Kudus

Bulan Mei adalah bulan peringatan kenaikan Isa Almasih dan disusul dengan peringatan turunnya Roh Kudus. Kebetulan saya dapat ayat ini dari sebuah buku yang ditulis Andrew Wommack. 

Ayat ini adalah ucapan Yesus kepada kedua belas muridNya, ketika sudah dekat hari kematianNya. Judul perikopnya Pekerjaan Penghibur. Kita tahu bahwa Penghibur disini adalah Roh Kudus.

Ayat 8 dulu saya mengertinya peran Roh Kudus adalah mengingatkan kita akan dosa supaya kita hidup kudus. Misalnya ketika kita ingin berbohong tiba-tiba ada suara di hati kita yang berbisik hayo jangan berbohong. Jadi kayak alarm gitu ya hehehe...

Tapi kalau dibaca ayat 9 nya, dosa yang dimaksud disini cuman satu, yaitu tidak percaya kepada Yesus. Bukan perbuatan dosa seperti berbohong, mencuri dan semua hukum yang tertulis di Alkitab. Saya tidak mengatakan bahwa berarti berbuat dosa nggak papa lho ya, bukan itu poinnya.

Kalau saya renungkan lebih lagi, akar segala dosa itu adalah tidak percaya pada Yesus. Hah, gimana tuh maksudnya? Coba deh renungkan, kenapa kita mencuri? Karena kita tidak percaya bahwa Yesus sanggup memenuhi kebutuhan kita, sudah memberkati kita, sampai-sampai kita harus mencuri. Kenapa kita berbohong? Karena kita tidak percaya bahwa Yesus sanggup menyelesaikan persoalan kita, jadi kita bisa jujur aja, nggak perlu bohong. Intinya kita lebih percaya dengan kemampuan kita, pengertian kita sendiri daripada percaya pada Yesus. 

Jadi disini arti kata percaya itu lebih dalam daripada percaya Yesus seperti pada waktu awal pertobatan kita ya. Percaya disini berarti mempercayakan seluruh hidup kita pada Yesus.

Kalau direnungkan lebih dalam lagi, kenapa kita bisa tidak percaya Yesus? 

Semua orang percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara, semua hal ajaib yang di luar pikiran manusia. Tapi masalahnya tidak semua orang percaya bahwa Tuhan MAU melakukan perkara ajaib itu untuk kita. Kenapa? Karena kita sering mengukur kemauan Tuhan dengan kebenaran kita sendiri. Jadi ketika kita sadar kita salah, mungkin tanpa sadar kita jadi urung meminta pertolongan Tuhan, dan lebih memilih cara kita sendiri. 

Padahal Tuhan itu nggak gitu lho guys :-) Yesus itu bukan Allah yang baperan, yang mudah marah, mudah menghukum, ngambekan, ketika kita melakukan kesalahan. Nggak cucok karakter Tuhan yang baperan dengan Yesus yang merelakan nyawaNya untuk menebus kita, ketika kita masih berdosa. Bukan ketika kita sudah bertobat baru Yesus rela mati menebus kita lho, tapi ketika kita masih berdosa. Yesus itu gambaran Bapa yang penuh kasih, yang tanganNya selalu terbuka siap menerima dan menolong kita. 

Jangan percaya tipu muslihat iblis yang berusaha mendiskualifikasi kita di hadapan Tuhan. Kepada kita yang telah diangkat jadi anakNya, Tuhan itu bukanlah seorang hakim, tapi justru imam besar. Tugas seorang imam besar pada Perjanjian Lama adalah mewakili bangsanya untuk berdiri di hadapan Tuhan, dengan membawa korban persembahan. Dan korban persembahan nya adalah darah Yesus sendiri. Jadi Yesus itu selamanya ada di pihak kita. Yesus adalah imam besar dan korban tebusan kita. Baca deh di kitab Ibrani.

Dan ini nyambung dengan dua poin setelahnya, kebenaran dan penghakiman. 

Roh Kudus mengingatkan kita akan kebenaran, sebab Yesus sudah kembali kepada Bapa. Kayak yang nggak nyambung ya. Apa hubungannya kebenaran dengan Yesus yang sudah naik ke Sorga? 

Dalam sistem pengadilan, ketika ada orang divonis bersalah dan dipenjara maka ketika dia keluar dari penjara, bebas dari penjara setelah masa hukumannya selesai, di mata hukum berarti dia sudah tidak bersalah lagi, sudah bayar lunas semua kesalahan dia. Jadi sekarang statusnya adalah orang benar, tidak bersalah. 

Yesus mati menggantikan kita, darahNya membayar lunas semua dosa kita. Dan Dia bangkit terus naik ke Sorga, menunjukkan bahwa status kita sekarang adalah orang benar. Harusnya kita yang dipenjara dan dihukum tapi digantikan oleh Yesus. Dan Yesus menyelesaikan semua tuntutan dosa kita, seharga nyawaNya sendiri. Setelah Yesus menerima semua hukuman kita, Yesus bangkit dan naik ke Sorga. Jadi kita tidak bisa dituntut lagi. Itu maksud dari kebenaran. Kenyataan bahwa Yesus ada di sebelah kanan Bapa menunjukkan bahwa kita sudah dibenarkan oleh Bapa. 

Yang ketiga adalah penghakiman. Penghakiman disini bukan penghakiman akan dosa-dosa kita. Roh Kudus tidak akan menghakimi kita ketika kita jatuh dalam dosa. Buat apa? Kan semua dosa kita sudah dibayar lunas oleh Yesus. Dosa masa lalu, masa kini dan masa depan. Yesus mati sekali untuk selamanya, untuk menebus dosa seluruh dunia. Sangat berkuasa sekali darah Yesus itu.

Roh Kudus mengingatkan kita akan penghakiman karena penguasa dunia ini telah dihukum. Iblis adalah penguasa dunia ini sejak Adam jatuh dalam dosa dan dia sudah kalah, sudah dihukum. Dia sudah tidak punya kuasa lagi atas kita. Tapi dia pinter banget bohong, tukang intimidasi yang jago, makanya dia terus membisikkan suara-suara penghakiman di pikiran kita supaya kita jadi tidak percaya bahwa Yesus selamanya di pihak kita. Kalau kita percaya bisikan iblis, udah deh kita kalah. Babak belur di dunia ini :-)

Lihat kan bahwa ketiga hal ini berkaitan dan sangat besar pengaruhnya pada kita. Puji Tuhan ada Roh Kudus yang akan selalu mengingatkan kita, menolong kita.



 

Saturday, May 11, 2019

pengalaman pertama anak rawat inap di RS part 2

Setelah kejadiannya lewat, kalau saya renungkan kembali, banyak sekali hal yang bisa saya syukurin. Dan itu bukti bahwa perlindungan Tuhan menyertai kami terus. 

Saya baru sadar kenapa Ola susah makan dan mimisan (tanpa sengaja). Seandainya Ola nggak begitu maka saya nggak akan bawa ke puskesmas untuk diinfus, dan nggak akan ketahuan kalau DBD, dan mungkinnnn sudah terlambat untuk ditangani. Puji Tuhan banget kan? 

Padahal itu dua hal yang sempat saya keluhkan ke Tuhan. Saya minta Tuhan membuat Ola jadi nafsu makan karena saya nggak bisa membuat dia nafsu makan, nggak bisa paksa juga. Lha kok tumben saya nggak ngeluh dan protes hehe... saya percaya itu pertolongan Roh Kudus. Meskipun saya sempet marah-marah ke Ola sih, tapi untunglah Tuhan baik :-)

Satu hal lagi yang perlu disyukurin, kasur tempat Ola dirawat itu spotnya paling luas di antara yang sekamar dengan Ola di kelas III bagian anak RS Advent. Lebih asiknya lagi tertutup rapat dengan tirai putih, sangat privasi. Beda banget dengan di puskesmas yang terbuka sekali. di RS Advent, Ola terpaksa harus memakai pispot karena hidungnya dipasangin oksigen sejak dari IGD. Jadi dejavu merawat Ola bayi hahaha... kok ya pas kebeneran Ola mencret pula hari Sabtunya itu. Bonus dah haha... 

Kebetulan juga Ola udah selesai mens beberapa hari sebelum itu. Susternya sampai bilang wah untung bu, bisa pendarahan atas bawah kalau kondisinya kayak gitu. Karena DBD itu belum ada obatnya, hanya bergantung pada kekebalan tubuh dan harus banyak minum. Kalau sampai kurang minum bisa terjadi pendarahan, dan kalau udah pendarahan biasanya susah berhenti, akhirnya harus ditransfusi darah. Kebanyakan kasus DBD yang akhirnya meninggal itu karena telat penanganannya. 

Lah kasus Ola ini malah awalnya dikira tipus, nggak nyangka kalo DBD. Karena hasil tes darah awal trombositnya 383.000 hasil dari Ola rajin minum jus jambu merah dan pocari sweat. Untung Ola nurut lho, biasanya nggak nurut hehehe... Trombosit awal 383.000, trus jadi 90.000 jauh banget kan dropnya. Kalau denger orang lain ada yang sampai di bawah 10.000 ngeri juga ya

Waktu awal demam sebetulnya saya udah feeling jangan-jangan DBD. Saya udah ngobrol ama Ola untuk tetep makan dan minum banyak. Lebih enak DBD karena masih boleh makan bebas, kalau tipus kan makannya harus diatur dan harus bedrest total. Tapi masukan dari saudara jangan-jangan tipus karena melihat demam nya sampai keringat dingin, menggigil, sehingga akhirnya makanannya mulai dijaga dan stop jus jambu merah, angkak dan sari kurma. Buat jaga-jaga, takut kena usus. Ganti jadi kapsul cacing tapi cuman berhasil masuk sedikit. Tapi untungnya Tuhan jagain, nggak sampai telat penanganan.

Puji Tuhan juga kami dikelilingi keluarga yang support dengan baik. Kakak ipar saya siap mengantar jemput dengan mobil. Sempat gantian jaga Ola waktu di puskesmas waktu Jumat pagi. Dan dia yang melihat secara langsung tragedi Ola mimisan itu. Ada nenek Ola yang bantu menyediakan makanan untuk kami dan juga menjaga Zac selama ditinggal. Zac juga kooperatif dan udah sembuh betul dari campaknya. 





Yang paling saya syukurin adalah kekuatan dari Roh Kudus selama melewati kejadian itu. Kalau bukan Roh Kudus nggak mungkin saya bisa sabar, damai, tenang, nggak panik dan nggak mengeluh apalagi sampai marah. Apalagi sejak awal dengan dua anak di samping kanan kiri yang sedang demam membuat saya kalau malam selalu bangun memeriksa suhu tubuh mereka. Meskipun di pikiran saya sempat terlintas untuk protes dan mengeluh ke Tuhan tapi Roh Kudus yang mengingatkan di hati saya untuk fokus ke Firman Tuhan.  

Saya percaya bahwa sakit penyakit bukan dari Tuhan. Yang mencuri, membunuh dan membinasakan itu iblis, dan dia bekerja tanpa henti berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya. Saya tidak bilang bahwa ketika sedang dalam pencobaan berarti kita sedang dalam kuasa iblis, sama sekali tidak. Pencobaan boleh datang dan pergi karena kita tinggal di dalam dunia yang ada dalam kuasa iblis. Tapi... Puji Tuhan, kita bisa pegang teguh janji Tuhan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita.

Ketika sedang mengalami pencobaan tak penting untuk mencari apa sebabnya, apa maksudnya. Allah itu Roh dan iblis juga roh, sedangkan kita di alam fisik. Kita nggak paham apa yang terjadi di alam roh. Dan kadang-kadang rasa ingin tahu itu bisa 'membunuh' kita haha... atau bisa dipake oleh iblis untuk menghembuskan kekecewaan pada Tuhan. Seperti Ayub yang bertanya terus ke Tuhan kenapa dia harus mengalami semua musibah (yang sangat berat) itu padahal dia benar, tidak melakukan kesalahan apapun. Tidak ada yang salah dengan Ayub tapi jawaban Tuhan seolah-olah mengatakan bahwa biarlah itu jadi misteri karena otak manusia itu nggak sanggup untuk memahami semuanya. Yang penting semua dalam kontrol Tuhan dan pasti mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya.

Yang jauh lebih penting adalah tetap teguh pada janji Tuhan bahwa Ia sangat mengasihi kita dan selalu beserta dengan kita, apapun kondisi kita. 

"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b)



Seperti Daud yang menguatkan kepercayaannya pada Tuhan ketika sedang dalam titik terbawah hidupnya (1 Samuel 30:6). Bahkan dalam Mazmur 23 dia menulis 

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4)
Daud tahu bahwa mengikut Tuhan bukan berarti semua jadi indah, tidak akan mengalami hal yang tidak mengenakan makanya dia berkata 'dalam lembah kekelaman'. Tapi dia bisa tidak takut bahaya sebab dia tahu Tuhan selalu besertanya. Daud mengenal Allahnya.

Gada dan tongkat di tangan seorang gembala berfungsi untuk melindungi kawanan dombanya. Gada untuk memukul hewan puas yang mau memangsa domba, sedangkan tongkat untuk menuntun domba berjalan dan mengangkat leher domba ketika domba jatuh kedalam jurang. Dulu pengertian saya tentang ayat ini gada dan tongkat itu untuk mengajar saya, dan yang terbayang malah hal yang menyeramkan haha... Tapi ternyata salah, kebalikannya justru. 

Saya ingat ayat-ayat ini yang terus saya ucapkan ketika saya melewati peristiwa itu. Saya menolak semua pemikiran negatif yang berusaha menghakimi saya, yang berusaha membuat saya merasa tidak layak untuk meminta dan menerima pertolongan Tuhan. Semua karena pertolongan Roh Kudus yang menguatkan iman saya. Dan sungguh menjadi kekuatan.


 

Friday, May 10, 2019

pengalaman pertama anak rawat inap di RS

Kejadiannya dua bulan. Baru ditulis sekarang *kelakuan :-) 
ini kayaknya ceritanya bakal panjang dan bersambung, macam film Avengers mungkin haha 
karena banyak campur tangan Tuhan yang ingin saya abadikan disini
jadi siapkan popcorn nya biar enak bacanya haha

Saya ingat persis kejadiannya dimulai tanggal 7 Maret, hari Kamis pas libur nasional, kami sekeluarga beserta nenek dan aunty nonton Captain Marvel di BTC. Sangat menyenangkan sekali. Pulang dari nonton, sorenya Zac, anak bungsu saya mulai tidak enak badan, demam. Kamis dan Jumat masih berlanjut. Demamnya turun kalau minum tempra, agak mendingan kalau pagi sampe sore. Hari Sabtunya disusul ama Ola, anak pertama saya juga tidak enak badan. Jadi week end kali itu dilewati dengan merawat dua anak yang demam.

Zac sempat diperiksa dokter dan dikasih obat batuk pilek. Karena sedang musim DBD, dokternya membekali surat untuk periksa darah jika demam masih berlanjut. Sedangkan Ola belum diperiksa dokter karena dokternya libur. 

Hari Senin saya putuskan mengajak kedua anak saya untuk periksa darah berbekal surat rujukan punya Zac. Pengalaman pertama Zac nih, agak was-was juga karena saya hanya sendiri dan naek motor. Tapi puji Tuhan semua bisa dilewati dengan baik tanpa drama. Zac bisa diambil darah dengan cepat. Saya sengaja mengajak Zac untuk melihat Ola diambil darah duluan, dan saya tekankan bahwa prosesnya cuman satu detik. Puji Tuhan Zac mampu melewatinya dengan berprestasi :-)

Sorenya kami ke dokter dan menurut dokter, Zac kena campak sedangkan Ola positif tipus. Trombosit keduanya bagus jadi bukan DBD. Trombosit Ola bahkan 383.000 bagus sekali (normal nya 150.000) karena selama beberapa hari Ola mengikuti saran saya untuk minum yang banyak. Saya sengaja sedia jus jambu biji kemasan dan pocari sweat untuk diminum oleh mereka. 

Saya memutuskan untuk merawat keduanya di rumah saja. Dulu waktu umur 7 tahun, Ola pernah positif tipus dan sembuh hanya dengan dirawat seminggu di rumah. Bedrest total, minum obat dan jangan makan yang berserat. Jadi saya pikir lebih baik dirawat di rumah.

Hari Rabunya Ola mulai susah makan dan minum. Badannya lemas, saya pikir karena asupannya kurang. Drama pun dimulai haha... Saya beberapa kali tidak sabar menghadapi Ola yang berulah tidak mau makan dan minum, dan sempat memarahinya. Kekesalan ini timbul karena memang Ola itu tipe anak yang susah makan dari kecil ditambah rasa khawatir saya yang melihat dia seperti itu. Jadilah emosi yang keluar adalah marah. Duh Tuhan ampuni saya :-)

Singkat cerita, hari Kamis Ola mimisan. Mimisannya pun gara-gara dia mengupil! Satu dua kali mimisan nggak banyak dan langsung berhenti. Keempat kalinya mimisannya ngucur sampai habis tisu banyak sekali. Akhirnya sore itu dibawalah ke puskesmas dekat rumah untuk minta diinfus karena nggak masuk makanan dan minuman. Di puskesmas diperiksa darah trombositnya 90.000! Barulah ketauan kalau Ola DBD. 

Malam itu Ola dirawat inap di puskesmas. Untung masih tersisa satu tempat di bagian anak, tapi tempatnya sama sekali tidak nyaman hehe... Dalam satu ruangan ada empat pasiennya. Tiga pasien berjajar dan disekat dengan kain panjang yang hanya separuh lebarnya. Sedangkan Ola di bagian depannya, tidak ada sekat, jadi tidak ada privasi sama sekali. Untuk ke kamar mandi pun Ola harus jalan sendiri ke kamar mandi di pojokan ruangan itu, sambil dorong tongkat infus! Sedih saya melihatnya tapi mau bagaimana lagi. 

Besoknya Ola kembali mimisan dan lebih banyak, udah seperti daging panjang keluar dari hidungnya. Kebetulan subuhnya saya sempat pulang sebentar untuk rebahan karena kaki saya pegalnya minta ampun karena harus tidur di kursi. Sekitar jam 10 ketika saya mendengar kabar Ola, jantung saya rasanya langsung turun ke perut dan nafsu makan menghilang. Padahal kemarin-kemarin waktu merawat dua anak demam, nafsu makan saya baik-baik saja lho (puji Tuhan banget!). Saya terus ucapkan bilur Yesus menyembuhkan Ola. Di rumah sakit pun saya langsung peluk Ola dan ucapkan doa yang sama.

Pagi itu periksa darah trombosit 76.000 Ola lemas banget. Kami langsung mempertimbangkan untuk pindah ke RS di bandung karena terus terang saya kurang nyaman dengan puskesmas. Kalau malam yang jaga hanya mantri, yang kalau saya tanya itu jawabnya kurang memuaskan. Suster yang senior yang berpengalaman jaganya hanya pagi. Kami putuskan untuk pindah ke RS Advent di jl Cihampelas bandung. Pihak puskesmas keukeuh tidak membolehkan pindah dan tidak memberi surat rujukan. Kalau nggak ada surat rujukan berarti nggak bisa pakai BPJS. Mereka beralasan kami sanggup kok menangani pasien DBD, sudah sering. Bahkan mereka menunjukkan salah seorang suster mereka yang bulan kemarinnya baru dirawat disitu karena DBD, trombositnya 9.000 bahkan. 

Singkat cerita, sorenya kami berhasil ke IGD RS Advent. Perawat disana sangat sigap menanganinya, meskipun sedang penuh sampai harus antri lho di ruang IGD. Saya bilang ke suster pria disitu bahwa Ola tipus jadi harus bedrest, dia langsung mencarikan kasur untuk Ola. Kebetulan ada yang baru pindah ke kamar di atas, jadi ruangannya bisa langsung dipakai oleh Ola. Selama beberapa jam di IGD, Ola ganti infus sampai 3x. Saya bandingkan dengan puskesmas yang infusnya pelannnnn banget. Perawat di Advent juga secara teratur memeriksa suhu badan dan tensi Ola. Di puskesmas tidak pernah, hanya diambil darah aja.

Sekitar jam sembilan Ola baru dapat kamar di bagian anak. Suster yang menerima kami di ruang anak langsung menjelaskan bahwa malam itu adalah titik kritisnya Ola. Suhu tubuh dan tensinya sedang menurun, sampai 32 derajat kalau saya nggak salah dengar ya. Jadi saya harus terus memeriksa Ola. Kalau badannya dingin atau dianya diajak omong nggak nyambung, segera hubungi suster, karena harus ditindak lanjut ke ruang isolasi. 

Shock jelas, tapi anehnya saya merasa tenang. Saya tahu bahwa Tuhan menyertai kami dan pasti menolong kami. Saya percaya Roh Kudus yang memberi ketenangan dalam hati saya. Saya berdoa minta kesembuhan dan kehidupan untuk Ola. Meskipun di pikiran saya terus berkecamuk hal-hal negatif tapi saya hanya fokus ke Firman Tuhan, Allah ku itu Yehova Rafa, Allah yang menyembuhkan. 

Saya juga melakukan Perjamuan Suci memakai air dari minuman kemasan dan nasi kepalnya McD, kebetulan aja yang ada itu hehe.... Buat saya yang penting esensi dari Perjamuan Suci. Deklarasi dan peringatan akan Yesus yang tubuh dan darahNya telah diserahkan bagi kita untuk penebusan dan kesembuhan kita. 

Sepanjang malam itu beberapa kali ngecek suhu tubuh Ola tidak dingin dan dia tidur terus. Terlihat sedikit tidak nyaman karena pegal seluruh badannya. Menurut susternya dibiarkan tidur aja, nggak perlu dibangunkan untuk minum karena sudah ada infus. 

Paginya bangun seperti biasa, terlihat sedikit lebih segar. Mau makan dan minum meskipun belum terlalu banyak. Dokternya visit siang dan hasil tes darahnya sudah bagus, trombosit 90.000 ada peningkatan dari sebelumnya, berarti masa kritis udah lewat. Besok juga udah bisa pulang. Saya sampai tidak percaya dan berulang kali tanya untuk memastikan. Dokter juga bilang ini hanya DBD, bukan tipus. Tes WIDAL pertama (hari Senin) yang menunjukkan positif tipus itu ternyata akan selalu positif jika pasien sebelumnya udah pernah tipus. 

Puji Tuhan! Haleluya!

Ola pun senang karena bisa makan dengan bebas, nggak harus bubur haha... Tinggal observasi mimisan nya aja. Kebetulan kain kasa penyumpal hidung Ola sejak dari Puskesmas belum dilepas, untuk menghindari terjadi pendarahan lagi. Bentuknya sudah mengerikan haha... tapi dilihat sih kering, tidak terlihat ada penambahan darah. Sabtu malam itu sama suster ditetesin air supaya melunak sehingga kasanya mudah dikeluarkan. Minggu paginya ketika bangun, bantal dan seprei nya merah bekas darah. Setelah diperiksa ternyata dari sisa darah kering di kasa yang dibasahin jadi menetes, posisi tidur Ola menyamping sepanjang malam itu. 

Minggu siang, setelah dokter visit dan kasa di hidung dilepas, Ola pulang ke rumah. Hasil tes darah, trombositnya udah 150 ribu lebih sedikit. Dan kami pun pulang tanpa bayar RS! haha... senang sekali rasanya. Kami keluar dari RS tanpa tahu berapa tagihannya. Jadi ternyata BPJS nya diterima. Yang kami pikir tidak akan bisa pakai BPJS karena tidak ada surat rujukan eh ternyata bisa. Belakangan kami baru tahu kalau kondisi gawat darurat (lewat IGD) itu nggak perlu pakai surat rujukan. Puji Tuhan!!! Terima kasih BPJS. Psstt...padahal kami baru bikin BPJS itu bulan Januari lalu lho, setelah hampir satu tahun selalu lupa (dan menunda) untuk daftar BPJS hehe...

Mujizat itu nyata teman-teman
Allah itu setia dan kesetiaanNya seperti perisai dan pagar tembok di sekitar kami (Mazmur 91). Saya benar-benar merasakan pertolongan Tuhan tidak pernah lepas. Dan puji Tuhan, Roh Kudus membantu saya untuk tetap positif, damai sejahtera dan tidak ngomel maupun mengeluh. Biasanya saya tipe orang yang lebih mudah marah dan mengeluh tapi ini tumben nggak hehe... thank you Lord.

Segala pujian hanya bagi Tuhan Yesus
pengalaman pertama merawat anak di RS sungguh luar biasa mengesankan 
tapi tetep nggak akan mau lagi mengalami kayak gini haha...

note: foto di atas adalah waktu hari Minggu pagi setelah dokternya visit. membiasakan diri untuk duduk setelah cape tiduran terus.


 

Monday, October 09, 2017

Hubungan suami istri menurut Alkitab

pernikahan Kristen
Di Alkitab, ayat yang paling terkenal tentang hubungan suami dan istri adalah di Efesus 5 dan Kolose 3. Bunyinya juga sama yaitu
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
Dalam satu pertemuan COOL keluarga muda, ada diskusi yang menarik. Sebenarnya, lebih dulu mana sih suami mengasihi istri atau istri tunduk duluan ke suami? Pertanyaannya jadi kayak pertanyaan duluan mana ayam atau telor ayam ya? wkwk... Waktu diskusi, banyak pendapat ternyata, dan menurut saya ada dua pendapat yang menarik dan ingin saya tuliskan di sini.

Friday, October 06, 2017

Garage Sale OLA


OLA garage sale
Ini cerita 2 tahun yang lalu...baru tayang hari ini hehe...gara-gara tadi diingetin ama oom facebook lewat notifikasi 'anda memiliki kenangan...'
 
4 Oktober 2015 Ola mengadakan garage sale. Gara-gara si Pepeh lagi rajin beberes rumah dan terkumpullah dua box besar boneka dan tas yang tidak pernah dipakai. Jadi barangnya masih pada bagus-bagus. Karena bingung mau digimanain akhirnya muncullah ide untuk bikin garage sale aja di depan rumah. Nggak tau bakal laku atau enggak, yang penting Ola nya udah semangat hehe...apalagi dikasih tau kalau uang hasil garage sale nya buat dia semuanya.

Thursday, October 05, 2017

Cara mengatasi bau badan







Punya anak remaja pastinya masalahnya pun bertambah. Salah satunya bau badan. Tadinya Ola tidak bermasalah dengan bau badan atau bau keringet tapi akhir-akhir ini mulai tercium aroma tidak sedap wkwk...terutama kalau sudah keringetan.

Untungnya mamahnya Oriflame an hehe...langsung deh dikasih roll on Oriflame yang biasa saya pakai. Oriflame punya 5 wangi yang berbeda dan sesuai kebutuhan. Wangi yang paling lembut hampir mirip dengan bedak itu warna pink muda dan abu-abu. Yang warna pink muda fungsinya juga untuk memutihkan ketiak. Kalau butuh yang tahan lama pakai yang warna ungu, untuk orang-orang yang aktif bergerak.

roll on diskon Oktober 2017
Jaman saya sekolah dulu pakai bedak tabur hihi...lumayan tahan lama. Tapi sejak ada produk roll on jadi ganti deh karena lebih enak pakainya.

Roll on ini salah satu produk wajib di rumah saya. Sudah kebiasaan pakai jadi kalau seandainya kelupaan pakai jadi nggak pede deh. Solusi buat mengatasi bau badan, bau keringet, bau keti. 

Bulan Oktober 2017 ini roll on Oriflame diskon 30%, harganya jadi 37.900 saja. Yuk dibeli, kalau perlu diborong buat stok karena cepet habis, dipakai tiap hari sih. Boleh kontak saya di WA (085794885559) atau BBM (56A1BB87). Melayani pengiriman luar kota juga kok.





This entry was posted in

Wednesday, October 04, 2017

She's bigger now!

Tidak  kerasa ya Ola tahun ini sudah 12 tahun. Sedikit mirip ya ama saya (harus mirip!). Tampaknya Ola mengikuti saya waktu masih kecil, kurus dan tinggi. Sampai guru-gurunya di sekolah dan beberapa teman parents 'prihatin' dengan kekurusan Ola wkwk...terima kasih buat perhatiannya ya.

Masa pertumbuhan butuh banyak asupan gizi jadilah sekarang Ola digenjot dengan makan banyak dan minum susu. Anaknya emang rada susah makan, bukan pilih-pilih makanan sih tapi lebih ke moody. Maksudnya gini, semua makanan dia mau dan suka, termasuk makanan pedas pun dia mau. Cuman tergantung moodnya. Seringnya moodnya gak klop dengan yang ada, tah ini yang bikin kesel dan pusing pala eike dah! Kalo udah gak mood ya makannya sambil cemberut, gak happy. Apa mungkin ini yang bikin makanan yang masuk ke tubuh dia langsung bablas ke pembuangan wkwk...rugi bandar dong ya.

This entry was posted in

Friday, September 29, 2017

Dont be lebay

my superhero family
Tidak terasa, Ola, my little princess udah 12 taon umurnya. OMG! I have a teenager daughter, kumaha atuh! (ishh...lebay deh wkwk...). Ola udah mulai bersosial media pake instagram. Awalnya justru youtube an, karena dia tertarik bikin film awalnya, trus pengen jadi orang terkenal di youtube wkwk...

Suatu malam Ola sedang chatting di instagram dan sekilas saya baca nama orang bule gitu. Langsung deh saya panik dan mulai menasehati Ola tentang bahayanya chatting online terutama dengan orang yang tidak dikenal. Ola nya iya-iya aja, da baik dia mah hehe... 

Tapi trus saya baru ngeh kalo dia lagi chatting ama temen-temen sekolahnya dong wkwk...nama temen-temennya emang bule-bule wkwk...dalam hati pengen ketawa ngakak, menertawakan diri sendiri tapi kan gengsi hihi...jaim deh jadinya. 

Membuat album foto keren


album foto keren
Sudah sejak lama sekali saya ingin merapikan album foto keluarga saya. Seringnya saya hanya mengunggahnya di medsos saja, itupun kalau saya ingat memotret hehe...duhhh penyakit banget nih mah. Padahal saya berharapnya bisa seperti orang tua saya yang rapi membuat album foto anak-anaknya. Meskipun gak banyak tapi ketiga anaknya punya album foto sendiri-sendiri dari bayi sampai usia SD kalau gak salah ingat. Uniknya, kalau dalam satu foto ada foto kami bertiga, foto itu akan ada di masing-masing album foto kami. Sayangnya hanya bertahan sampai usia SD. Sepertinya karena ortu saya sudah mulai sibuk dan seingat saya sih karena papi saya sudah tidak terlalu tertarik lagi dengan kamera hehehe...tukang fotonya udah pensiun.

Beberapa bulan kemarin sengaja menyempatkan diri buat ngedesain album foto ala-ala scrapbook gitu. Lumayan juga ngumpulin foto-foto dari medsos, untungnya punya suami dan adik ipar rada-rada narsis jadi fotonya banyak. Soalnya saya gak terlalu suka ngefoto.

Kalau bikin scrapbook 3D pasti akan makan waktu lebih banyak dan pastinya dana yang lebih besar wkwk...maklum ye emak-emak gitu lho pasti mikirnya duit. Jadinya saya bikin scrapbook digital saja pake photoshop. Abis gitu diprint digital ke tukang ngeprint.

Thursday, February 23, 2017

Review film MOANA

Zac lagi keasikan nonton film Moana nih. Bangun tidur, abis mandi, makan sampai mau bobo malem pun mintanya nonton Moana terus, sampai teriang-iang lagunya. 

Moana, film Disney yang sudah tayang dari tahun kemarin tapi Zac baru nonton di rumah sekarang. Kalo Ola sempet nonton di bioskop, Zac belum pernah diajak nonton di bioskop. Film yang bagus sekali, dan sarat dengan pembelajaran karakter, bagus lho buat anak-anak.

Moana diawali dengan sebuah legenda atau dongeng tentang Te Fiti, dewi yang berbentuk pulau yang mirip seperti seorang wanita yang sedang tidur. Te Fiti ini punya sebuah batu yang dicuri oleh Maui, seorang setengah dewa yang bisa berubah-ubah wujud karena memiliki hook ajaib. Ketika batu ini hilang Te Fiti jadi berubah wujud menjadi lava jahat yang menghancurkan, padahal tadinya adalah seorang dewi cantik sumber kesuburan alam. Dan Maui sendiri juga menghilang setelah mencuri batu itu.

Karena Te Fiti dewi kesuburan berubah jadi lava jahat, maka kesuburan daerah di sana lama kelamaan menghilang. Alamnya menjadi jahat, sehingga manusia tidak bisa lagi berlayar dengan aman di lautan bebas. Selama kurang lebih dua ribu tahun, nenek moyang Moana menetap di pulau Matunui, padahal tadinya mereka adalah voyager, penjelajah. 

Moana, seorang gadis remaja yang dipilih oleh laut untuk mengembalikan batu hijau, the heart of Te Fiti, ke tempatnya semula. Supaya alam kembali seperti semula, subur dan ramah kepada manusia. Dia harus menemukan Maui, manusia setengah dewa yang memiliki hook ajaib lalu mengantar Maui ke Te Fiti untuk mengembalikan batu hijau ke tempatnya semula. 

Moana tidak punya pengalaman berlayar tapi dia selalu penasaran dengan laut, tapi selalu ditentang oleh ayahnya. Ayahnya mempersiapkan Moana sebagai penerusnya, pemimpin suku itu. Moana harus tinggal di pulau itu, tidak boleh berlayar sama sekali. Sampai satu titik, Moana akhirnya nekat berlayar seorang diri untuk menjalankan misi mengembalikan the heart of Te Fiti. Dan petualangan pun dimulai, seru! 

Kalau menurut saya, film Moana ini adalah tentang orang yang melupakan identitas dia yang sebenarnya. Moana, seorang anak kepala suku di Matunui, suku yang dulunya adalah voyager, penjelajah, tapi selama kurang lebih dua abad lamanya mulai nyaman tinggal di pulau Matunui. Tapi akhirnya Moana menjadi penjelajah dan berhasil mengajak penduduk sukunya untuk menjelajah juga.

Te Fiti yang adalah seorang dewi kesuburan tapi berubah menjadi Te Ka, lava jahat dan mengerikan karena kehilangan hatinya yaitu batu hijau yang dicuri Maui. Seseorang yang kehilangan hati nurani nya bisa menjadi seseorang yang sangat berbahaya dan mengerikan.

Di akhir filmnya, lagu yang dinyanyikan Moana betul-betul menjadi inti pesan dari film itu, kalau menurut saya lho ya. Ini nih liriknya, 

I have crossed the horizon to find you
I know your name
I may have stolen the heart from inside you
But this does not define you
This is not who you are
You know who you are
Lagu ini menjadi background sound ketika Moana bertemu face to face dengan Te Ka, monster lava yang mengerikan itu. Dengan beraninya Moana berjalan menemui Te Ka sambil menyanyikan lagu ini. Dan Te Ka pun seketika terpaku diam ketika Moana berkata, This is not who you are... You know who you are... Who you really are...Disitulah Te Ka berubah menjadi batu sehingga Moana bisa menempelkan batu hijau nya ke tempatnya semula. The heart of Te Fiti kembali ke tempatnya dan seketika Te Ka pun berubah menjadi Te Fiti, dewi kesuburan. Alam pun seketika berubah menjadi hijau dan subur.

Bagus kannnn...pesan dari film Moana ini. Jangan pernah lupakan siapa kita. Dan jangan pernah kehilangan hati nurani kita. 

berkarir dari rumah
Film ini mengingatkan saya secara pribadi sebagai seorang ibu dan work at home mom. Kalau menurut saya, sebagai seorang work at home mom itu tantangannya lebih besar daripada ibu pekerja kantoran lho. Kalau ibu kantoran, begitu sampai kantor tidak dipusingkan lagi dengan anak-anak yang bisa 'mengganggu' setiap saat. Beda dengan WAHM seperti saya ini. Baru buka laptop sebentar sudah 'ditempeli' si bungsu yang pengen ditemenin maen atau ditemenin nonton Moana hihi... Untuk menulis review ini aja sudah diinterupsi beberapa kali lho :-D Belum lagi godaan untuk sedikit bersantai dengan menonton sinetron hihi...

Padahal alasan saya bekerja juga buat anak-anak, tapi seringkali jadi alasan yang kurang tepat. Misalnya menjadikan anak sebagai alasan untuk tidak ikut training online atau menunda pekerjaan. Atau bisa juga sebaliknya, menjadi terlalu tegas dengan anak karena sangat mementingkan kerjaan diatas anak. You know what i mean, right? 

Solusinya, kembali ke diri sendiri, pinter-pinterlah membagi waktu sehingga bisa seimbang antara anak/keluarga dan pekerjaan. Kalau tiba-tiba ngerasa malas, ingatlah bahwa kita adalah pejuang keluarga. Kalau tiba-tiba merasa jauh dengan keluarga, ingatlah bahwa kita bekerja juga untuk keluarga, jangan sampai kita justru dijauhi oleh keluarga kita sendiri.  

Tidak mudah dalam pelaksanaannya, tapi bisa kok dijalanin, asal jangan lupakan tujuan semula dan jangan sampai hati nurani kita hilang.

Nah itu tadi review seriusnya, sekarang review kurang seriusnya hehe... Saya tertarik dengan baju yang dipakai Moana, keren banget. Selain desainnya bagus, bajunya itu hebat, nggak pernah melorot atau miring meskipun dipakai polah macem-macem. Roknya aja nggak lepas padahal cuman diiket gitu doang hehe...Rambutnya Moana juga bagus euy. Iri banget deh.

Namanya juga film kartun, bukan sungguhan :-D


This entry was posted in